Sebuah kisah Nabi Isa AS. masih bayi berbicara bisa menyelamatkan ibunya (ibu Maryam ) dari fitnah sebagai wanita yang tidak benar. Merupakan sebuah tema yang disampaikan oleh Ustadz drh. Sri Widodo Ketua Lembaga Dakwah Komunitas Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Blitar pada hari Kamis tanggal 16 Jumadil Tsani 1445 H, Bertepatan dengan tanggal 29 Desember 2023 M. bertempat di Masjid Al Istiqomah LPKA Tingkat 1 Blitar, waktu Ba'da sholat dhuhur, diikuti 90 jama'ah terdiri Adikpas (Anak Didik Lapas) dan karyawan LPKA
Ketua LDK PDM Kota Blitar mengawali tausiyah dengan membacakan kisah Ibu Maryam dan Nabi Isa yang tercantum pada QS Maryam (19):16-32
Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Maryam di dalam kitab (Al qur'an) yaitu ketika dia mengasingkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur (Baitul maqdis). Lalu dia memasang takbir (yang melindunginya) dari mereka, lalu kami mengutus roh kami (Jibril ) kepadanya maka dia menampakkan diri di hadapannya dalam bentuk manusia yang sempurna. Dia (Maryam) berkata" Sungguh aku berlindung kepada Tuhan yang Maha Pengasih terhadapmu jika engkau orang yang bertakwa." Dia (Jibril) berkata "Sesungguhnya aku hanyalah utusan tuhanmu untuk menyampaikan anugerah kepadamu seorang anak laki-laki yang suci."
Dia Maryam berkata "Bagaimana mungkin aku mempunyai anak laki-laki padahal tidak pernah ada orang (laki-laki) yang menyentuhku dan aku bukan seorang penzina." Dia (Jibril) berkata "Demikianlah." Tuhanmu berfirman "h/Hal itu mudah bagi-Ku dan agar kami menjadikannya suatu tanda (kebesaran Allah ) bagi manusia dan sebagai rahmat dari kami ; dan hal itu adalah suatu urusan yang (sudah ) diputuskan." maka dia (Maryam) mengandung, lalu dia mengasingkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh. kemudian rasa sakit akan melahirkan memaksakan bersandar pada pangkal pohon kurma dia (Maryam) berkata "Wahai, betapa baiknya aku mati sebelum ini dan aku menjadi seorang yang tidak diperhatikan dan dilupakan."
Maka dia Jibril berseru kepadanya dari tempat yang rendah, " Janganlah engkau bersedih hati , sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu. Maka makan, minum, dan bersenang hatilah engkau. jika engkau melihat seorang, maka katakanlah sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan yang Maha Pengasih maka aku tidak akan berbicara dengan siapapun pada hari ini.
Kemudian dia (Maryam) membawa bayi itu kepada kaumnya dengan menggendongnya.Mereka kaumnya berkata "Wahai Maryam sungguh engkau telah membawa sesuatu yang sangat mungkar. Wahai saudara perempuan Harun (Maryam) ayahmu bukan seorang buruk perangai dan ibumu bukan seorang perempuan berzina. Maka dia (Maryam)menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata," Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan?"
Ustadz drh. Sri Widodo melanjutkan Nabi Isa AS yang masih berbicara seperti tercantum dalam QS. Maryam (19) : 30-32
قَالَ اِنِّيْ عَبْدُ اللّٰهِ ۗاٰتٰىنِيَ الْكِتٰبَ وَجَعَلَنِيْ نَبِيًّا ۙ(٣٠) وَّجَعَلَنِيْ مُبٰرَكًا اَيْنَ مَا كُنْتُۖ وَاَوْصٰنِيْ بِالصَّلٰوةِ وَالزَّكٰوةِ مَا دُمْتُ حَيًّا ۖ(٣١) وَّبَرًّاۢ بِوَالِدَتِيْ وَلَمْ يَجْعَلْنِيْ جَبَّارًا شَقِيًّا (٣٢)
Artinya :
(30) Dia (Isa) berkata, “Sesungguhnya aku hamba Allah. Dia (akan) memberiku Kitab (Injil) dan menjadikan aku seorang nabi
(31) Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada dan memerintahkan kepadaku (untuk melaksanakan) salat serta (menunaikan) zakat sepanjang hayatku
(32) dan berbakti kepada ibuku serta Dia tidak menjadikanku orang yang sombong lagi celaka.
Dari kisah di atas bisa diambil hikmahnya bahwa Bahwa kelahiran Yesus atau Nabi Isa pada bulan kurma masak jadi tidak bulan Desember. Dalam Islam bahwa Yesus atau Nabi Isa adalah 1. hamba Allah, 2. diberi Kitab Suci Injil, 3. Seorang nabi (bukan Tuhan) 4. Diperintahkan melaksanakan salat, 5. Membayar zakat, 6. Berbakti kepada ibunya (orangnya), 7. Dan tidak boleh sombong lagi celaka
0 Komentar