Makan dengan Piring kosong dilakukan oleh KH Ahmad Dahlan dalam menghormati tamunya merupakan akhlak yang mulia dalam menghormati tamunya merupakan salah satu contoh pelaksanaan pesan KH Ahmad Dahlan " HIDUP-HIDUPILAH MUHAMMADIYAH JANGAN MENCARI HIDUP DI MUHAMMADIYAH, sebuah tema yang diangkat Ustadz drh. Sri Widodo Ketua Dakwah Komunitas Pimpinan Daerah (LDK PDM) Kota Blitar dalam Kajian ba'da sholat dhuhur berjama'ah pada hari Kamis, 27 Rabiul Awal 1445 H bertepatan tanggal 12 Oktober 2023 M di masjid Al Istiqomah Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas 1 Blitar, diikuti oleh jama'ah Anak Didik Lapas (adikpas) dan Pegawai LPKA tingkat 1 Blitar.
Pada awal tauziyahnya Ketua Lembaga Dakwah Komunitas Pimpinan Daerah Kota Blitar ini menyampaikan QS. Al-Ma'un(107): 1-7
1.
اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِ
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
2.
فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَ
Maka itulah orang yang menghardik anak yatim,
3.
وَلَا يَحُضُّ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِ
dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.
4.
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَ
Maka celakalah orang yang salat,
5.
الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَ
(yaitu) orang-orang yang lalai terhadap salatnya,
6.
الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَ
yang berbuat riya' ,
7.
وَيَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَ
dan enggan (memberikan) bantuan.
Dengan spirit QS. Al-Ma'un KH Ahmad Dahlan berpesan HIDUP-HIDUP OLEH MUHAMMADIYAH JANGAN MENCARI HIDUP DI MUHAMMADIYAH . Seperti dalam sebuah kisah yang dinukil dari tulisan Simon Syaefuddin Jurnalis/Penulis buku Pak AR Sang Penyejuk, yang secara ringkasnya sebagai berikut :
Pak Suaib berasal Cirebon sangat tertarik dengan anjuran kalimat " Hidup-hidupilah Muhammadiyah, Jangan Mencara Hidup di Muhammadiyah" sangat menarik hati Pak Suaib , inilah cara berjuang yang benar untuk menegakkan Islam , kata Pak Suaib dalam batinnya. Pak Suaib ingin mengenal inisiator mantra sakti Muhammadiyah, seberapa hebatnya KH Ahmad Dahlan apakah dia orang kaya.
Pak Suaib pergi ke Yogya naik kereta api graksan, Cirebon turun stasiun Yogya, dan ke Kauman naik andong, sampai rumah KH Ahmad Dahlan terdengar Adzan maghrib, mengucapkan salam, disuruh masuk dan memperkenalkan diri dan menjelaskan kedatangannya ingin silahturahmi dan minta nasehat kepada Pendiri Muhammadiyah tersebut. Kemudian diajak pergi masjid, tapi sebelumnya KH Ahmad Dahlan menyuruh kepada Nyai Walidah untuk menyiapkan makan, tetapi oleh istrinya bilang kalau nasinya tinggal 1 piring lauknya tinggal tahu dan tempe. Kyai Ahmad Dahlan minta disiapkan saja 1 piring nasi untuk tamunya dan 1 piring kosong, senduk dan satu gelas air putih untuk dirinys dan lampunya dimatikan.
Setelah Maghrib Pak Suaib diajak makan dengan dengan tempat duduk berhadapan dengan lampu dimatikan (alasan minyak habis baru dicarikan). Pada waktu makan Kyi Ahmad Dahlan dengan piring kosong sendok di kenakan piring bunyinya seperti makan beneran dan minum air putih juga dihentakkan di meja seperti habis makan beneran. Setelah selesai makan piring segera dibawa masuk oleh Nyai Walidah dan Pak Suaib diajak masuk ke ruang tamu.
Dari cerita tersebut diatas bahwa KH Ahmad Dahlan lebih mementingkan tamu daripada untuk diri dan keluarganya. Hal seperti pesan KH Ahmad Dahlan yang harus dilakukan Warga Muhammadiyah yaitu Hidup-hidupilah Muhammadiyah, Jangan mencari hidup di Muhammadiyah.
Setelah selesai tauziyah dilanjutkan Pembinaan 10 adikpas oleh Ustadz Bima yang didampingi oleh Bapak Sugeng Boediyanto S.Sos. MM Ketua Divisi 3T LDK PDM Kota Blitar. Pembinaan rutinan ini dilaksanakan setiap hari Selasa pukul 09.30-11.00 WIB
LDK PDM KOTA BLITAR MENCERAHKAN DAN MENGGEMBIRAKAN.
0 Komentar